Semeru Erupsi 16 Kali, Status Masih Waspada
Aktivitas Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur mengalami erupsi sebanyak 16 kali pada Senin sejak pukul 01.45 WIB hingga pukul 14.03 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 25 November 2024, pukul 14.03 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.45 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik, kemudian disusul erupsi kedua terjadi pukul 02.56 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.
Kemudian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 03.24 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 800 meter di atas puncak, dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 117 detik.
Selanjutnya erupsi terus-menerus dan secara visual beberapa kali letusan Gunung Semeru saat erupsi tidak teramati karena tertutup kabut, namun petugas mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl tersebut.
Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Selanjutnya di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Demikian kami informasikan, terima kasih.
Sumber: msn/Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
Komentar
Posting Komentar