Cuaca Ekstrem: Banjir, Longsor hingga Pohon Tumbang Menerjang Semarang


Kamis, 30 Januari 2025 CMC PKSS Menginformasikan:

Sejumlah kejadian imbas cuaca ekstrem melanda Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang, dan rumah roboh menerpa Ibu Kota Jateng sejak Rabu (29/1) kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Pudyo Martanto, Kamis (30/1) mengatakan, hujan yang berdurasi panjang disertai angin kencang menjadi penyebabnya.

Setidaknya terdapat enam kejadian hingga Kamis (30/1). Endro mengatakan keseluruhan dampak tersebut telah ditangani bersama instansi terkait, seperti Dinas Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (Disperkim), dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Lokasi longsor terjadi di dua titik, yaitu di Jalan Talangsari Raya, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur yang berakibat sebuah rumah tertimpa material longsoran dengan kerugian ditaksir Rp 5 juta.

Longsor juga terjadi di Jalan Gombel Lama, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik yang berimbas akses jalan menyempit.

Kemudian banjir limpasan terjadi di Jalan Raya Campur Rejo, Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen. Peristiwa yang disebabkan aliran Sungai Sengkuwok melimpas ini berdampak genangan ke pemukiman hingga 50 sentimeter.      

Kondisi saat ini di Kelurahan Cangkiran sudah surut tidak ada genangan. Nihil korban jiwa.

Namun, berdasarkan data yang dihimpun JPNN.com, terdapat sejumlah titik genangan air. Di antaranya di daerah Tlogosari sekitaran Jembatan Nogososro, Jalan Pantura di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung hingga perbatasan Kabupaten Demak.

Insiden lain, yaitu rumah roboh di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara. Sebuah rumah berukuran 4 × 5 meter persegi yang dihuni lima jiwa tersebut roboh setelah diterjang hujan disertai angin. Kerugian ditaksir Rp 25 juta.

Berikutnya yang terdampak puting beliung terjadi di sebuah rumah di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati. Atap rumah dengan ukuran ± 10 × 7 meter persegi terbang terhempas angin. Kerugian ditaksir Rp 30 juta.

"Kami berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan akibat bencana hidrometeorologi," ujar Endro.

Bencana hidrometeorologi ini juga berdampak pohon tumbang di sejumlah titik. Di antaranya di Jalan Abdul rahman Saleh, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Jalan MT Haryono, Jalan Untung Suropati, Jalan Suratmo, Jalan Trimulyo, Jalan Talangsari, Jalan Kompol Maksum, Jalan Kelud Raya, Kampung Sekere Unnes, dan di samping Lapas Semarang.

"Keseluruhan laporan pohon tumbang tersebut sudah teratasi pagi ini," kata Kepala Disperkim Kota Semarang Yudi Wibowo kepada JPNN.com, Kamis (30/1).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, cuaca ekstrem yang melanda Kota Semarang diprediksi akan berlangsung hingga awal Februari 2025.


Demikian kami informasikan terima kasih.

Sumber: jateng.jpnn.com, BMKG

Komentar