Update Banjir Grobogan, Air Masih Mengepung Kecamatan Gubug, Unit Kerja Kelolaan PKSS Aman
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, banjir Grobogan menerjang 23 desa di 6 kecamatan (Toroh, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Gubug dan Tegowanu) dengan 4.606 keluarga terdampak banjir.
Sesuai keterangan terbaru yang dirilis pada Senin (10/3/2025) pagi, banjir saat ini masih bertahan di wilayah terdampak paling parah yakni di Kecamatan Gubug, sedangkan banjir di lima kecamatan lainnya telah surut.
Merujuk laporan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Grobogan, saat ini tercatat ada 280 warga Kecamatan Gubug terpaksa mengungsi akibat banjir meluas dengan kedalaman air yang merendam rumah mencapai 1 meter.
Banjir di Kecamatan Gubug menggenangi Desa Penadaran, Papanrejo, Baturagung dan Ringinkidul. Banjir di Gubug terjadi akibat luapan Sungai Tuntang dan jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung.
Penyebab banjir kali ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi hingga kiriman air dari hulu Sungai Lusi, Sungai Glugu dan Sungai Tuntang. Sungai pun akhirnya meluap akibat debit air yang over kapasitas.
Sementara itu kondisi banjir juga diperparah dengan jebolnya dua tanggul di sungai Tuntang, Desa Baturagung, Gubug dan Sungai Kliteh, Desa Sukorejo, Tegowanu.
Dampak Pada Unit Kerja Kelolaan PKSS
Tim CMC telah berkoordinasi dengan bapak Artho (CO PKSS Cabang Semarang) dan melaporkan, berdasarkan konfirmasi dari Danru wilayah, untuk unit kerja sampai saat ini belum ada laporan dari anggota yang terdampak banjir.
Bapak Artho menambahkan, BRI Unit Kebonagung dan BRI Unit Guntur adalah unit kerja yang terdekat dengan lokasi banjir, dan sampai saat ini masih terpantau aman terkendali.
Demikian kami informasikan, terima kasih.
Sumber: Kompas, Bapak Artho (Chief Operation PKSS Cabang Semarang), Internal




Komentar
Posting Komentar